Jumat, 25 Mei 2012

Bersatu dalam Jamaah



Dalam sebuah hadits dari Huzafah Ibnu Yaman diterangkan :




“Dari Hudzaifah bin al Yaman ra. Berkata : Orang-orang bertanya kepada Rasulullah Saw tentang kebaikan, adapun aku bertanya kepada beliau tentang kejelekan khawatir akan menimpa diriku. Maka aku bertanya : “Wahai Rasulullah sesungguhnya kami (dahulu) berada dalam kejahiliyahan dan kejelekan, lalu Allah mendatangkan kebaikan (sekarang) ini. Maka apakah sesudah kebaikan itu aka nada kejelekan ?” Rasulullah menjawab : “Ya” ,Akupun bertanya, “Apakah setelah kejelakan itu ada kebaikan? ,Rasulullah menjawab : “Ya”, namun terdapat kerusakan didalamnya”. Akupun bertanya : “Apakah kerusakan itu ? “ Rasulullah SAW menjawab : “Suatu kaum mengambil sunnah bukan dari sunnahku dan mereka pun menerima petunjuk bukan dari petunjukku kamu kenal mereka tetapi kamu mengingkarinya”. Aku bertanya : ”Maka apakah sesudah kebaikan itu aka nada lagi kejelekan ?” Rasulullah menjawab : “Ya”,yaitu para penyeru diatas pintu Neraka Jahannam,siapa yang menerima ajakannya maka ia terjerumus kedalam Neraka Jahannam itu”. Akupun bertanya kembali: “Wahai Rasulullah beritahukanlah kepada kami sifat-sifat mereka itu”. Rasulullah SAW bersabda: “Mereka itu adalah dari bangsa kita dan merekapun berbicara dengan bahasa kita”, maka apakah yang engkau perintahkan padaku jika keadaan itu menimpaku. Rasulullah Saw bersabda : “Hendaklah kamu tetap berada dalam satu jama’ah kaum muslimin dan Imam mereka”. Aku bertanya : “Bagaimana caranya jika tidak ada jama’ah dan Imam bagi mereka itu ?”, Rasulullah  SAW bersabda : “Hendaklah kamu tinggalkan semua golongan yang ada, meskipun kamu terpaksa memakan akar-akar kayu sehingga kamu mati, sedang kamu tetap dalam keadaan demikian.” (HR.Bukhari dan Muslim).

Nah di dalam Hadits tersebut dengan jelas tidak dibenarkan perpecahan sedikitpun bagi kaum muslimin, dan juga dijelaskan bahwa setiap muslim harus mencegah dirinya dari keterlibatan terhadap kaum yang bergolong-golong itu, dan apapun namanya golongan-golongan itu wajib bagi muslim tuk meninggalkannya, “selain jama’ah dan Imamah”. ^_^.

Tidakkah kita melihat Ummat Islam yang berfirqoh-firqoh yang dari mereka masing-masing merasa benar dalam perpecahan dan masing-masing menyatakan diri beramar ma’ruf nahi munkar.

Kalau kepada mereka dikatakan “Bahwa jama’ah hanya satu dengan sistem khilafah dibawah seorang Imam/kholifah”, tentu jama’ah-jama’ah minal muslimin yang tidak dapat disatukan akan menjawab : ”Bahwa pendapat demikian itu tidak sesuai lagi dengan kenyataan/realita ummat”. Itu sama halnya mereka menganggap bahwa Seolah-olah Allah dan Rasul-Nya kurang wawasan. Subhanallahi amma yasifuun..

Lihatlah kenyataan Ummat sekarang yang bergolong/berfirqoh/berkelompok jika dikatakan kepada mereka untuk bermusyawarah agar bersatu dalam satu jama’ah dibawah seorang Imam/Kholifah, pasti mereka menolak dengan alasan yang aneh-aneh (tanpa dasar yang jelas/bisa dikatakan berfikir sesukanya sendiri). Mereka tidak mau bersatu karena KEBANGGAAN pada golongan dan ambisi mereka mengejar dunia(harta,tahta,dan lainnya), dan jika ditanya lagi kepada mereka,maka mereka akan menjadikan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagi tameng untuk menutupi kekurangan dan kekeliruan mereka yang berdiri diluar Jama’ah. Mereka banyakalasan.com…..^_^.

Saudaraku….tidakkah penjelasan diatas sudah amat jelas menggambarkan keadaan ummat sekarang ???

"Orang-orang yahudi berpecah belah menjadi tujuh puluh satu golongan, satu golongan masuk surga sedangkan yang tujuh puluh masuk ke dalam neraka, dan orang-orang nasrani berpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan, tujuh puluh satu masuk ke dalam neraka sedangkan yang satu golongan masuk ke dalam surga. Demi dzat yang diri Muhammad ada di genggaman-Nya, niscaya ummatku akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, maka yang satu golongan masuk ke dalam surga, sedangkan yang tujuh puluh dua golongan masuk ke dalam neraka, ditanyakan kepada Rasululloh:"siapakah mereka itu(golongan yang masuk ke dalam surga)?" Beliau bersabda:"Al-Jama'ah."(HR.Ibnu Majah)

Bersabda Rasulullah saw :

Artinya :

Aku perintahkan kalian dengan lima perkara yang Allah telah memerintahkannya kepadaku (yaitu); berjama’ah, mendengar, tho’at, hijrah dan berjuang di jalan Allah. Maka barang siapa yang keluar dari AL- JAMA’AH sekedar sejengkal berarti benar-benar ia telah melepaskan ikatan Islam dari lehernya sampai ia kembali bertaubat. Dan barang siapa yang menyeru dengan seruan jahiliyah maka ia tergolong orang-orang yang berlutut di nereka Jahanam. Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah ! Bagaimana jika ia tetap berpuasa dan sholat ?" Rasulullah menjawab :" Sekalipun dia shoum dan mengaku bahwa ia adalah seorang muslim".
 Maka panggilah oleh kalian kaum muslimin itu sebagaimana Allah telah menamakan mereka Al-Muslimin almu’minin; ibadallohi Azza Wa Jalla. (Riwayat Ahmad)

Mari kita bersatu dalam Al-Jama'ah.!!!

...Kembali bertaubat kepadaNYA dan bertaqwalah kepadaNYA serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka, dan merekapun menjadi beberapa golongan.
Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka sendiri.
(Qs Ar Ruum:31.32)


oleh: Zahid

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar tentang kami :D